DESEMBER YANG MERINDU
Desember kelabu
Kutulis sebuah sajak atas nama rindu
Yang tercipta diantara rintik meteor yang membasahi kalbu
Hai rindu, kapan bertemu?
Sejenak kutatap gumpalan rindu
yang menjelma menjadi awan kelabu
Hujan pertama tanpa hadirmu
Hai rindu, apakah kamu juga rasakan sepertiku?
Bertemankan seseduh kopi di tangan kiri
Jari mulai menari kutulis sebuah puisi
Kugoreskan tinta hitam tentang sunyi
Sunyi yang setia menghinggapi disaat mentari mulai pergi
Tergantikan oleh awan pekat menyelimuti hati
Hai rindu, aku masih disini untukmu
Penantian ini masih saja tentangmu
Hari demi hari berlalu
Dan tak ada bosan untuk menunggu
Sinar di ufuk barat telah lama berlalu
Dan aku masih disini tanpamu
Rindu...
Tolong, berpihaklah kepadaku
Namun hingga detik ini, rindu masih enggan berpihak padaku
Ia selalu saja menyerangku
Ia selalu saja hadir bersama dengan hujan di atap genteng rumahku
Dan sepertinya hujan tengah menghukumku
Desember pilu
Desember sendu
Desember rindu
Desember kelabu
(dhewisafitry03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar