Jumat, 14 Desember 2018

PUISI CINTA DALAM DO'A


Sebenarnya aku tidak meminta lebih. Cukup menyertakan namaku dalam do'amu, dan jika berkenan beri kesempatan hatimu untuk mempertimbangkan melaksanakan penerimaan yang tulus atas segala hal yang kuberikan.

Tidak banyak memang. Hanya ucapan "Selamat pagi, jangan lupa sarapan, jangan lupa makan siang, serta jangan lupa ibadah lima waktu." Terkesan basa-basi, namun rutin kulakukan meski resikonya dirimu merasa bosan.

Membersamaimu dalam kata adalah sebuah upaya untuk membuatmu merasakan keberadaanku. Berhubung aku sadar, kalau bertindak lebih dari itu, belum waktu yang tepat. Berhubung kamu sendiri sedang menata hatimu yang sempat terluka oleh masa lalu.

Aku sadar, kamu butuh waktu untuk berjuang bangkit dari patah hati. Percayalah, aku sabar menunggu sebab dalam keyakinanku, memilihmu meski aku belum pasti terpilih olehmu jauh lebih baik daripada aku tidak punya harapan sama sekali.

Sederhananya, kamu pernah terluka. Aku tidak menawarkan diri sebagai penyembuh lukamu, tetapi aku datang untuk mendampingimu menyembuhkan lukamu sendiri. Berhubung aku tahu, setiap kenangan seseorang jangan diungkit, jangan dicampuri kecuali pemilik kenangan menghendaki.

Bila kamu sedia berbagi, aku sedia meluangkan segala waktu, tenaga dan pikiran. Kita sembuhkan lukamu berdua, lewat kerja cinta yang tekun. Agar kamu mengerti, kedatanganku ingin memberimu kebahagiaan, dengan kejujuran, kesabaran dan keluhuran budi pekerti dalam ikhtiar menyayang dan mencintai sepenuh sanubari.


•Mar'atus Sholikha•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memandangmu dari jauh

Juni Kau begitu baik kali ini Aku tak sabar menghadapi bulan ini O iya, mungkin tak ada lagi postingan cinta Sebab aku tlah membiarka...